Yang Bertanya
anak perempuanku tak hentinya menanyakan kenapa matahari sekejap pergi sekejap kembali; kenapa tak tinggal saja bersama rembulan dan bintang-bintang biar tak lagi sendiri.
anak lelakiku (kakaknya) juga tak henti bertanya kenapa malam enggan abadi; kenapa tak biarkan penduduknya terus bermimpi.
lalu aku yang harusnya menjawab selalu bertanya, kenapa matahari dan malam tak pernah bertanya pada yang menanyakannya agar tak lagi bertanya.
anak-anakku tertawa tak mau menjawabnya, mereka lebih senang bertanya, katanya.
aku tertawa.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak komentar yang bijak ya :)