Puisi Hati
Bayangmu masih nyata dalam peluk ingatanku
Pandang terus menerawang ruang tak terpandang
Bertualang menuju arah sepanjang kenang
Sekejap menyapa bulir yang mencoba terjun dari cela-cela mata
Barangkali isak masih menjadi budak sedihnya
Barangkali senyum masih pahit dengan jeritnya
Ini puisi hati dengan syair sesalnya
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak komentar yang bijak ya :)