Postingan

The Story of The Lake And A Glass (Revising and Editing by @A.ksaraaa)

One day, near the lake, in front of an old man's house, the old man was looking at the lake when he coincidentally saw a man who had been walking around the lake and sat all day; daydreaming. Not so long after, the old man heard a yelling from the man outside his house. Proceeding to walk closer the man, the old man then asked him, "What happened?". Yet the answer none, the man stared at him and stayed quiet. The old man some how ubderstood just by looking at the man's face and ordered him to follow along. The old man led the man's way to his house and passed him a glass of water. But before the man drank it, the old man poured some salt into the water and told the man not to drink it until he finished pouring the salt. The man did nothing but obey the old man. Later on, the man drank water, and not long, he vomited. The old man laughed and asked him how it tasted. So the man stared at him confusedly, since, obviously, the water tasted saltly. But then, the old m...

DI ANTARA BAHASA RINDU

halu-nya mulai mengembara jauh ke masa lalu, ke masa sebelum puisi tercipta. Tatkala sepatah kata masih tergugup oleh malu, atau bersembunyi di antara bahasa rindu yang kadang bisu. Tapi itu dahulu, sebelum frasa-frasa baru bertamu; dan pujangga mengerti akan rasa yang bersabda luka, atau yang bercerita air mata.

PUDAR

air matanya berhamburan menyambut tiap-tiap duka jerit sesalnya tak berdaya senyum pahitnya berkuasa ada yang terkelupas dan lepas di dinding hati yang hampa semua warnanya pudar; kecuali kelabu.

RINDU ITU

rindu itu menerobos lewat bola mata ke celah-celah rasa, sampai ke dinding hati; menggetarkan degup. Lalu setiap kata menjelma di kepala, menyusun tiap-tiap frasa sampai berlarik dalam bahasa puisi -- tentang kamu

SEPASANG MATA

sepasang mata yang dengan biasa menatap yang tak biasa akan mengusut kenapa kau bisa-bisanya terbiasa dengan kebiasaan yang kau sendiri sangat tahu jika ada yang tahu kau sungguh merasa malu. bahkan kau sendiri juga tahu ketika kau pulang nanti, sepasang matamu tidak akan peduli ketika akan membuatmu lebih daripada sekadar malu.