Kota yang Nestapa
![]() |
Perekah-Kata.Blogspot.com |
Yang murung bukan hanya kota, namun seisi dadaku yang kehilangan degup dan tak lagi dialiri namamu sebagai alasan untukku bertahan.
Hidup kian lekang dari hangat sebab tak lagi kudengar "selamat pagi" yang mengantarkanku pada kesempatan lain.
Kesepian mewabah, air mata menjelma sungai yang bermuara ke antah-berantah, mencarimu namun lagi-lagi kau tak kunjung kutemui.
Mungkinkah kau telah melupa?
Maka pantas kota ini lengkap dengan nestapa sebab yang lalu lalang hanyalah kau dan aku dalam keterasingan.
Indah sekali tatanan kalimatnya ❤
BalasHapus