Embun Pagi
Aku diam memandang penuh embun pagi itu
Basah! Membasahi ke dalam dadaku
Barangkali mentari sebentar lagi bersinar
Menerpanya, menyirnakan embun itu
Dengan basah itu juga, barangkali
Aku Dera! Pujangga gadungan. Penulis picisan yang lahir dari zaman kegalauan. Ditakdirkan dengan keresahan karena tak bisa move on dari sang mantan. Kemudian suatu waktu imaji hinggap dengan iseng menghibur perasaan. Memberi titah agar tak hanya diam menahan lagi rasa penyesalan. Katanya, "Kenapa tak kau tumpahkan saja jadi syair hiburan?"
Aku diam memandang penuh embun pagi itu
Basah! Membasahi ke dalam dadaku
Barangkali mentari sebentar lagi bersinar
Menerpanya, menyirnakan embun itu
Dengan basah itu juga, barangkali
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak komentar yang bijak ya :)